Anak di Desa juga Bisa Punya Kegiatan Bermanfaat

Wahana Visi Indonesia (WVI) telah memulai program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di Lombok Timur. Tujuannya untuk meningkatan kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan anak. Berbagai kegiatan pendampingan dan pemberdayaan sudah berjalan sejak Oktober 2022 dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. WVI berkomitmen untuk terus melakukan pekerjaan dan pelayanan yang memberi dampak bagi masyarakat, khususnya anak dan keluarga yang paling rentan.
Bekerja sama masyarakat di desa, WVI memfasilitasi pembentukan atau penguatan kelompok anak di setiap desa dampingan. Kelompok anak penting ada di desa karena menjadi wadah mengasah kecakapan hidup. Selain itu, kelompok ini juga meningkatkan partisipasi anak di masyarakat.
Tidak berhenti pada pembentukan kelompok anak, ada juga kegiatan peningkatan kapasitas orang dewasa, termasuk tokoh agama, agar bisa menjadi pendamping anak usia 6-11 tahun. Hal ini penting agar pendamping mampu mengisi kegiatan kelompok dengan materi yang berbobot dan cara yang menarik. Selain itu, kelompok anak dapat berjalan lebih lancar dan rutin karena sudah ada pendamping terlatih di desa masing-masing.
“Kami sudah melakukan pertemuan kelompok anak sebanyak tujuh kali, sebulan sekali. Anak sangat antusias ikut kegiatan ini karena saya sampaikan materi pakai lagu dan permainan. Orang tua anak juga sangat mendukung karena bisa jadi wadah melakukan hal positif. Misalnya, kalau di rumah anak-anak sering bermain gawai, tapi karena ikut kelompok anak jadi lupa gawai. Anak belajar sambil bermain di kelompok ini,” ujar Ibu Susiana, pendamping anak di desa.
Dalam kelompok ini, anak-anak belajar berbagai materi yang mengasah kecakapan hidup seperti hak dan kewajiban anak, kekerasan terhadap anak, resiliensi anak, konsep diri dalam perspektif Islam, stop perundungan, dan bijak bermedia sosial. Selain itu, ada juga materi mengenai kesehatan dan kebersihan diri. Berdasarkan hasil pemantauan tim WVI, 222 anak rutin berpartisipasi dalam kelompok ini.
“Saya senang bisa belajar sambil bermain bersama teman-teman setelah pulang sekolah. Kami diajarkan cara mencuci tangan, cara menggosok gigi bahkan kami diajarkan saling sayang sesama teman. Kami sering belajar sambil bernyanyi juga,” ungkap Rafa, anggota kelompok anak.
Kehadiran kelompok anak telah membawa warna baru dalam keseharian masyarakat desa. Kegiatannya sederhana tapi tetap bisa membawa sukacita bagi anak-anak. “Harapan saya kelompok anak bisa tetap kami dampingi. Ke depannya bisa lebih inovatif lagi dalam merencanakan variasi aktivitas supaya anak tidak mudah bosan dan tetap semangat datang,” pungkas Ibu Susiana.
Penulis: Widayati (Staf kantor operasional WVI di Lombok Timur)
Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive)