Berani Berpartisipasi Saat Ini untuk Saat Nanti

Kris biasa ia dipanggil adalah seorang anak di salah satu desa dampingan Wahana Visi Indonesia Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Dulu, Kris adalah seorang anak yang pemalu. Setiap kali berada di depan orang banyak, wajahnya langsung memerah, tubuhnya kaku, dan kata-kata yang ingin ia ucapkan sering terhenti di tenggorokan. Bahkan ketika ada tugas untuk berbicara di depan kelas, Kris akan mencari segala cara untuk menghindarinya, atau hanya berbicara dengan suara yang sangat pelan, hampir tidak terdengar. “Saya juga jarang keluar rumah untuk bersosialisasi tapi sekarang di sekolah saya lebih percaya diri, banyak kegiatan sekolah yang mulai saya ikuti misalnya ektrakurikuler dan mulai punya banyak teman,” ujar siswa kelas IX SMA ini.
Keberanian untuk mengungkapkan aspirasi dan terlibat dalam berbagai aktivitas Kris alami ketika menjadi salah satu peserta kegiatan yang difasilitasi oleh WVI. Ia masih ingat, suatu hari anak-anak di desanya mengikuti pertemuan terkait isu global yaitu, perubahan iklim atau climate change. Pada sesi ini, Kris mempelajari bahwa perubahan iklim semakin parah karena dipengaruhi oleh masalah sampah, terutama sampah plastik yang sulit terurai. Kris merasa tertarik namun juga takut untuk mengungkapkan isi pikirannya. Ia ingin menghilangkan rasa malunya, namun ada rasa ragu yang selalu menghalanginya. “Apakah aku bisa?” pikirnya. Namun, keraguan tersebut dapat terkikis karena kehadiran dan pendampingan yang diberikan oleh staf WVI. Kris dapat merasakan antusiasme mengikuti kegiatan tersebut bahkan memberi ide-ide yang bisa ia lakukan bersama teman-teman di desa terkait perubahan iklim yaitu, mengelola sampah.
Setelah mengikuti sesi tentang perubahan iklim, Kris juga terlibat dalam sesi yang membahas tentang langkah-langkah melakukan penelitian yang dipimpin oleh anak. Rasa percaya dirinya bertambah lagi. Ia mulai aktif terlibat mengumpulkan data bersama teman-temannya. Meskipun prosesnya penuh tantangan, satu hal yang Kris sadari adalah betapa pentingnya riset yang ia lakukan. Ia mulai aktif terlibat dalam diskusi dengan teman-teman, yang awalnya terasa sangat menakutkan. Dalam setiap sesi pertemuan, ia merasa dirinya semakin berkembang.
Setelah kegiatan penelitian selesai, Kris merasa menjadi anak yang berbeda dari sebelumnya. Ia merasa lebih percaya diri tidak hanya dalam berbicara di depan orang banyak, tetapi juga dalam mengambil keputusan dan menyuarakan pendapatnya. Penelitian yang ia inisiasi bersama teman-teman tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka jalannya menuju perubahan besar dalam dirinya. Ia menyadari bahwa rasa takut dan cemas bisa diatasi dengan melakukan hal yang positif dan mempercayai kemampuan diri sendiri.
Kris adalah contoh bahwa perubahan tidak datang dengan sendirinya, anak-anak perlu diberi ruang berpartisipasi yang luas agar menemukan potensinya dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Pendampingan WVI di Kabupaten Landak akan terus memberikan ruang kepada setiap anak sehingga mempunyai kesempatan berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang transformatif.
Penulis: Kristianus Yopi Pamungkas (Penyedia Jasa Individu kantor operasional WVI di Landak)
Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive)