Berani Peduli, Berani Ambil Peran

Anggi (18 tahun) adalah seorang remaja perempuan dari Halmahera Timur yang awalnya tidak tahu banyak tentang serunya berpartisipasi dalam organisasi dan kegiatan sosial yang ada di sekitarnya. Di desanya, yang menjadi desa dampingan Wahana Visi Indonesia, telah terbentuk beberapa kegiatan anak. Namun, Anggi baru tertarik menjadi peserta pasif. Anggi mulai tertarik untuk lebih terlibat setelah mendengar tentang Forum Anak.
Keterlibatannya dalam Forum Anak Desa membuka jalan baru bagi Anggi untuk mengenal lebih dalam tentang pentingnya hak anak dan bagaimana sebuah organisasi bisa membantu terciptanya perubahan di komunitas.
“Jika tidak ada Forum Anak di desa, anak-anak tidak bisa memberi pendapat tentang isu dan penyelesaian kasus perlindungan terhadap anak dan perempuan. Kami tidak bisa memberanikan diri untuk membongkar semua isu anak yang terjadi di Halmahera Timur. Kami juga akan ketinggalan informasi tentang isu perlindungan anak dan perempuan. Saya sebagai anggota Forum Anak senang sekali bisa mengambil bagian untuk menyelesaikan bahkan mencari isu anak yang ada di desa. Ini adalah suatu pengalaman yang sangat besar bagi saya,” cerita Anggi.
Forum Anak adalah tempat di mana anak-anak dan remaja dapat berbicara dan menyuarakan pendapat mereka, serta berperan aktif dalam upaya memperbaiki kondisi kehidupan mereka. Anggi merasa ini adalah kesempatan emas untuk belajar lebih banyak dan memberikan kontribusi positif. Setelah ikut bergabung, ia merasa semakin percaya diri untuk menyuarakan pendapatnya di depan banyak orang. Anggi tidak hanya mengikuti forum ini untuk dirinya sendiri, tetapi ia juga berkeinginan untuk membawa suara anak-anak Halmahera Timur ke tingkat yang lebih luas.
Partisipasinya dalam Forum Anak di desa juga membuat Anggi peduli pada salah satu isu anak yang kerap ia temui di sekitarnya yaitu, anak berhenti sekolah karena pergaulan bebas dan bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Ia bertekad, “Saya sangat ingin menyadarkan para orang tua yang masih berpikir bahwa "yang penting sudah tahu baca dan tulis itu sudah cukup". Mereka tidak memikirkan masa depan anak. Kami anak-anak berhak atas pendidikan dan tempat tinggal yang aman. Ini jadi tanggung jawab keluarga dan semua pihak di desa,”.
Selain semakin sadar dan peduli pada isu anak, Anggi juga terinspirasi ketika melihat teman-temannya yang pernah diutus sebagai perwakilan Forum Anak ke luar daerah seperti Singapura, Semarang, dan Ternate. Melihat mereka berbicara dan berbagi pengalaman di berbagai tempat membuat Anggi memiliki mimpi yang lebih besar. Ia ingin menjadi bagian dari mereka yang dapat mewakili suara anak-anak di luar Halmahera Timur, membawa isu-isu penting seperti kekerasan terhadap anak dan pentingnya pendidikan yang layak untuk anak-anak di daerahnya.
Puncaknya, Anggi berkesempatan untuk berpartisipasi dalam Child-Led Research bersama Andini, temannya. CLR ini bertema "Menyuarakan Forum Anak di Halmahera Timur". Dalam kesempatan ini, mereka tidak hanya berbicara tentang isu-isu yang terjadi di sekitar anak-anak, tetapi juga mendiskusikan bagaimana anak-anak bisa mengubahnya, untuk masa depan yang lebih baik. Anggi merasa bangga bisa berbicara di hadapan banyak orang, menyuarakan hal-hal yang sangat penting, seperti kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi, sambil juga berusaha mencari solusi bersama.
Perjalanan Anggi semakin berkembang saat ia bergabung sebagai fasilitator Rumah Baca di desanya. Menjadi bagian dari inisiatif ini memberikan Anggi kebanggaan tersendiri. Ia merasa bahwa dengan mengajar anak-anak kecil mengenal huruf dan belajar sambil bermain, ia bisa memberikan kontribusi nyata untuk masa depan mereka. Bagi Anggi, Rumah Baca bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter dan memberikan semangat untuk terus maju.
“Semoga anak-anak yang ada di Halmahera ini bisa menyadari betapa pentingnya tumbuh kembang mereka, hak mereka, dan mengerti kalau kita seorang anak ada perlindungan anak dan perempuan dan bisa berani untuk menyuarakan aspirasi kita kepada pemerintah daerah tentang betapa pentingnya anak-anak di Halmahera Timur yang harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, apapun itu,” harap Anggi.
Anggi kini bukan hanya anak yang mengikuti kegiatan-kegiatan kecil, tetapi seorang remaja yang telah bertransformasi menjadi pemimpin perempuan yang berani menyuarakan hak-hak anak dan berupaya mewujudkan perubahan di komunitasnya. Dari yang awalnya tidak tahu apa-apa, ia kini berperan aktif dalam berbagai kegiatan, dan yang paling penting, ia berharap bisa menginspirasi anak-anak lainnya untuk terus belajar, berkembang, dan memperjuangkan hak mereka dengan cara yang positif.
Penulis: Indah Putri Sinaga (Koordinator program kantor operasional WVI di Halmahera Timur)
Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive)