Dukungan Tiada Henti untuk Para Ibu di Nias Selatan

Dukungan Tiada Henti untuk Para Ibu di Nias Selatan

Mama Edzhar (23 tahun) yang tinggal di Nias Selatan sukses memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada sang anak kedua yaitu, Helna (perempuan, 8 bulan) dan sampai saat ini masih terus menyusui. Kesuksesan tersebut tidak didapat serta merta melainkan melalui berbagai pengalaman dan upaya.  

Waktu pulang kembali ke rumah sehabis melahirkan Helna, sang bayi menangis (kemungkinan) minta susu karena tidak ada isi perut. Ada tetangga yang menyarankan untuk memberikan air putih dan susu formula. “Tapi suami dan saya tidak mau mengikuti apa kata mereka. Kami ambil tekad: kita harus kasih ASI. Kita coba saja karena kita sudah berpengalaman dengan anak pertama di mana anak pertama minum susu formula, jadi anak kami yang pertama ini sering sakit, susah makan, dan alergi,” ceritanya.  

Mama Edzhar dan suami melihat perbedaan kondisi anak pertama dan kedua. “Saya senang memberi anak saya ASI karena memiliki manfaat membuat anak sehat dan kuat dan jarang sakit-sakitan,” ungkapnya. Informasi tentang ASI ia dapat dari kader, bidan desa, staf puskesmas, pemerintah desa, Lembaga Obor Berkat (LOB), dan Wahana Visi Indonesia (WVI) dalam kegiatan yang diikutinya. Dukungan dari berbagai pihak inilah yang makin menguatkan komitmen untuk tetap menyusui dan memberikan MP ASI. 

Mama Virgil (39 tahun) adalah kader yang selama ini rajin memberikan edukasi tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Beliau sudah sepuluh tahun menjadi kader dan ikut orientasi PMBA untuk kader beberapa tahun lalu. Sampai sekarang beliau tetap rajin memberikan edukasi kepada masyarakat termasuk pada Mama Edzhar. “Karena saya mau anak desa saya sehat. Saya mau apa yang saya terima pengetahuannya, saya bagi kepada ibu balita,” Mama Virgil menjelaskan motivasinya.  

Namun, tenteu dukungan terpenting bagi Mama Edzhar datang dari keluarga, terutama suaminya. “Suami saya bahagia, suami saya makin cinta kepada saya melalui caranya,” ujarnya. Saat ini, Helna sudah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Salah satu tantangan dalam pemberian MP ASI adalah anak kadang susah makan sehingga perlu bersabar. Apalagi jarak usianya dengan anak pertama yaitu, Edzhar (laki-laki, 2 tahun) tidak terlalu jauh. Untunglah, Edzhar sudah mulai pandai makan sendiri. Mama Edzhar bersyukur, suaminya mendukung dalam pemberian makan misalnya, dengan memegang anak ketika anak tidak mau makan. Anak digendong atau dipangku suaminya dan Mama Edzhar menyuapi sehingga anak mau makan. “Senang banget dapat dukungan dari suami. Suami selalu mendukung, mendorong memberi makanan nasi dan makanan yang di rumah, tidak memberi makanan bayi instan,” katanya. 

Untuk membantu memenuhi gizi anak dan keluarga, Mama Edzhar dibantu suami membuat kebun gizi dengan dampingan LOB dan WVI. “Salah satu hal yang baik untuk anak kita untuk memberikan sayuran, telur, ikan. Kadang Bapak ke laut jadi bisa kasih ikan. Sayuran diambil dari kebun,” tutur Mama Edzhar. Rasa syukur atas dukungan suami yang besar membuat Mama Edzhar tak segan memuji suaminya. “Suami saya garang kalau dilihat, tapi hatinya lembut,” katanya sambil tersenyum bahagia. 

Mama Edzhar juga rajin membawa anaknya ke posyandu. Selain mendapatkan pelayanan penimbangan, pengukuran, dan imunisasi, di posyandu juga diberitahu cara merawat anak, memberikan ASI dan MP ASI. “Saya jam 9 sudah datang (ke posyandu), tinggalkan pekerjaan lain. Yang paling pertama saya lihat ada perkembangan. Bukan karena ada souvenir (yang diberikan di posyandu). Kalau berat badan naik, saya makin semangat. Kalau turun, kita lihat apa ada hal yang belum dilakukan, mungkin karena sibuk dalam pekerjaan jadi anak tidak terurus,” ungkapnya. Tak heran, Mama Edzhar menerima apresiasi dari kepala desa karena menjadi ibu balita yang selalu rajin datang ke posyandu, walaupun hari hujan. 

“Saya mengharapkan ibu-ibu semua juga memberikan ASI. Kalau susu formula itu tidak baik untuk anak. Selain kasih ASI, harus memberikan MP ASI dari makanan yang bergizi dan selingan untuk anak agar bisa tumbuh berkembang dan dijauhkan dari sakit,” pungkas Mama Edzhar memberi semangat kepada para orang tua lainnya. 

 

 

Penulis: Selvianis Wehalo dan Nurdelima Bohalima (Fasilitator Pengembangan Masyarakat kantor operasional WVI di Nias Selatan), C. Vita Aristyanita (MCHN Specialist

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait