Jevin dan Perjalanan Menuju Masa Depan

Jevin adalah anak yang merasakan dampak baik dari pendampingan Wahana Visi Indonesia di Kabupaten Manggarai Timur. Ia terlibat aktif dalam berbagai kegiatan anak yang difasilitasi WVI sejak SD dan saat ini, ketika ia sudah duduk di bangku SMA. Dahulu, ia menghadapi tantangan berat, baik di sekolah maupun dengan dirinya sendiri. Di sekolah, ia merasa takut untuk belajar karena khawatir akan menerima hukuman fisik dari guru jika tidak menyelesaikan tugas. Rasa takut ini menurunkan semangat belajarnya dan membuat Jevin kurang percaya diri.
Namun, semuanya mulai berubah ketika WVI hadir dalam hidup Jevin. Dengan adanya program pendidikan di sekolah kami saat itu, WVI bersama pemerintah memperkenalkan konsep "Lonto Leok", yang melibatkan murid dan tenaga pendidik. Dalam konsep pendidikan karakter Lonto Leok, sekolah kami diminta untuk membuat aturan serta kesepakatan bersama. Dengan aturan bersama ini Jevin dan teman-teman mengusulkan agar murid tidak diberi sanksi dipukul saat melanggar aturan tetapi memberi hukuman yang berdampak bagi lingkungan sekolah seperti, pungut sampah atau membersihkan halaman toilet atau halaman sekolah. “Hal ini menciptakan suasana belajar yang lebih aman dan mendukung. Selain itu, ada program lain lain yakni, Program Organisasi Penggerak yang menggunakan metode belajar yang menyenangkan dan bermakna untuk meningkatkan motivasi saya dan teman-teman di kelas,” tuturnya.
Di luar sekolah, Jevin berpartisipasi dalam kegiatan kelompok anak dampingan WVI. Di sana, ia mengikuti pelatihan public speaking yang sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri. Ia juga terlibat dalam kegiatan duta sanitasi, belajar tentang pilar-pilar STBM, dan berkontribusi dalam kampanye kebersihan lingkungan di desa tempat ia tinggal.
“Perlahan, saya merasakan perubahan besar dalam hidup saya. Rasa takut saya terhadap sekolah hilang dan saya mulai merasa nyaman serta percaya diri dalam belajar. Saat ini saya sangat semangat dan aktif baik dalam kegiatan di sekolah maupun di lingkungan desa,” ceritanya. Pelatihan public speaking berhasil membuat Jevin bertumbuh menjadi anak laki-laki yang percaya diri untuk tampil di depan umum sebagai MC atau moderator dalam berbagai kegiatan sekolah. Sebagai duta sanitasi, muncul rasa bangga ketika ia dapat mengedukasi orang lain tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Partisipasi Jevin dalam berbagai kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan rasa tanggung jawab, tetapi juga memberinya kesempatan untuk menjadi agen perubahan di tengah anak dan masyarakat desa. “Kini, saya memandang masa depan dengan penuh optimisme. Saya yakin mampu menghadapi tantangan apa pun dan saya telah memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: Natalia Hethy Dudi (Koordinator Sponsorship in Programming di kantor operasional WVI untuk area klaster Manggarai)
Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive)