Komitmen Kolektif Pemerintah untuk Desa Layak Anak di Manggarai Barat

Komitmen Kolektif Pemerintah untuk Desa Layak Anak di Manggarai Barat

Pada Agustus 2023, segenap masyarakat, orang tua, anak dan pemerintah salah satu desa dampingan Wahana Visi Indonesia di Kabupaten Manggarai Barat memprioritaskan program menuju Desa Layak Anak. Keputusan ini merupakan langkah lanjutan setelah semua pihak melakukan pemetaan persoalan anak di desa. “Kami berkomitmen mendeklarasikan desa ini menuju layak anak karena berangkat dari keprihatinan akan beberapa masalah anak seperti masalah gizi kurang, persoalan sanitasi dan air minum yang berdampak pada persoalan kesehatan anak, kekerasan terhadap anak, anak yang ditinggalkan orang tuanya karena merantau dan berbagai masalah lainnya,” kata Bapak Sius selaku kepala desa. 

Bersama WVI dan mitra-mitra strategis lainnya di desa, pemerintah desa menyusun beberapa program prioritas yang berhubungan dengan penetapan Desa Layak Anak. Program-program prioritas itu antara lain 

  • Pembentukan dan pendampingan Forum Anak Desa 

  • Pembentukan tim PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) dan penyusunan alur pelaporan kekerasan anak 

  • Pembangunan jamban sehat 

  • Perluasan jaringan air minum 

  • Peningkatan kapasitas kader Posyandu 

  • Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal yang diintegrasikan dengan Pos Gizi sebagai bentuk rehabilitasi cepat bagi anak gizi kurang 

  • Kebun sayur untuk pemenuhan gizi keluarga.  

“Pada tahun anggaran 2024, semua kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana. Kami tidak memungkiri bahwa semua kegiatan berjalan karena dukungan dari semua pihak, baik itu dari pihak NGO seperti WVI, maupun dari instansi pemerintah, ada Puskesmas, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Cipta Karya dan instansi lainnya. Dukungan dari orang tua dan anak-anak sendiri juga tidak kalah penting,” jelas Bapak Sius. 

Menurut Bapak Sius, ada banyak kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan desanya sebagai Desa Layak Anak. “Saat ini, Forum Anak Desa dan pengurus PATBM sudah kami berikan SK (Surat Keputusan). Kami juga telah menyusun alur pelaporan untuk kasus-kasus kekekerasan terhadap anak,” ungkapnya. Bapak Sius menyatakan bahwa isu kesehatan masih menjadi prioritas sehingga dalam kolaborasi bersama WVI dan mitra terkait, pada tahun anggaran 2025, desa juga telah melakukan kegiatan peningkatan kapasitas kader, pencegahan dan penanganan stunting melalui pembangunan jaringan air minum, jamban, PMT, dan kebun sayur bagi orang tua balita.  

“Saya menyadari bahwa membawa desa ini menuju Desa Layak Anak bukan hal yang mudah. Butuh komitmen dari kami semua. Meskipun demikian, desa ini sudah memulai langkah yang baik agar semua anak-anak bisa tumbuh dan berkembang optimal ke depannya. Hal yang masih perlu kami lakukan ke depannya adalah evaluasi rutin setiap kegiatan ini, juga profil anak terus dibaharui supaya kami semua bisa memantau sejauh mana kegiatan-kegiatan menuju Desa Layak Anak ini berdampak untuk anak-anak kami,” pungkas Bapak Sius. 

 

 

Penulis: Kristian Y. Sahputra (Koordinator Program kantor operasional WVI di Manggarai Barat) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait