Program Kerukunan WVI Berakhir, Komitmen Jaga Kedamaian di Papua Tetap Berlanjut

Program Kerukunan WVI Berakhir, Komitmen Jaga Kedamaian di Papua Tetap Berlanjut

Setelah pendampingan selama tiga tahun, program “Transformasi Komunitas dan Kerukunan” di Papua dari Wahana Visi Indonesia berakhir. Namun, komitmen menjaga kedamaian tetap menjadi misi mulia untuk dilanjutkan oleh mitra dan elemen masyarakat di tanah Papua.

“Kerukunan dan kestabilan lingkungan merupakan modal penting bagi anak-anak sebagai generasi penerus. Pemerintah dan pemangku kepentingan di tanah Papua ke depannya terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman,” kata Direktur Program Wahana Visi Indonesia (WVI) Eben Ezer Sembiring dalam acara penutupan di Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (11/1/2025).

Program berakronim “Noken” ini berlangsung sejak Februari 2022 hingga Januari 2025. WVI mendampingi masing-masing tiga distrik di tiga kabupaten di tanah Papua, yakni Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Jayawijaya. WVI bekerjasama dengan mitra dari Gereja dan lembaga masyarakat dan kepemudaan di Tanah Papua.

Dalam program ini, WVI juga mendampingi pembentukan ”Komite Kerukunan” yang beranggokan lintas unsur, baik agama, adat, dan pemerintah. Anak-anak muda setempat juga dilibatkan dalam upaya menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Program Noken dan komite kerukunan ini menjadi penting dalam mendukung kedamaian yang berdampak bagi masyarakat, khususnya anak, perempuan, dan kelompok disabilitas. Di banyak daerah di Papua, akibat situasi konflik, kelompok rentan kesulitan mengakses pendidikan dan kesehatan.

Melihat survei dari VI selama program Noken ini, situasi yang sering menimbulkan perpecahan, masih didominasi konflik horizontal, seperti cekcok verbal dengan persentase hingga 34 persen. Selain itu, ada kekerasan laki-laki kepada perempuan (17 persen), perkelahian laki-laki (14 persen), perang antar suku (11 persen), hingga perkelahian perempuan (6 persen).

Eben mengungkapkan, kehadiran program Noken dengan melibatkan lintas sektor bisa meredahkan situasi konflik. Melalui komite kerukunan, masing-masing unsur dibekali berbagai kemampuan dalam menangani serta mencegah konflik terjadi.

Selama tiga tahun, ribuan tokoh pemuda, agama, adat dan perangkat pemerintah kampung menerima pendampingan dari WVI. Selain itu, ada ratusan tokoh pemuda yang juga dibekali berbagai keterampilan digital yang juga bisa berdampak dalam pembangunan manusia di Papua. “Secara program, telah Noken berakhir. Namun, VWI masih ada di Papua dan ada program lain yang akan turut dimasukan semangat Noken ini,” ujar Eben.

Kepala Sekretariat Kantor Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua Willem Rumbiak, juga mengungkapkan, komitmen untuk mendukung keberlanjutan misi perdamaian di Papua. Menurut Willem dengan modal jaringan GKI di tanah Papua, berbagai semangat dari program Noken harus terus didukung dalam upaya pembangunan karakter anak Papua. “Dengan kekuatan jaringan kami melalui klasis-klasis yang ada di daerah-daerah. Sudah ada pemetaan-pemetaan (potensi konflik), baik degradasi lingkungan, pendidikan, dan ekonomi. Ini menjadi tanggung jawab besar bersama,” ucap Willem.

Berlanjut

Komitmen serupa disampaikan Mama Marlince, salah satu perwakilan komite kerukunan di Kabupaten Jayapura. Kekuatan program dengan keterlibatan lintas unsur yang efektif menengahi konflik yang sering kali cukup resisten di tengah masyarakat. Marlince pun berharap, ke depan, semangat dan misi Noken ini bisa terus didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. “Program ini juga semakin penting ke depan ketika tidak hanya mencegah konflik tetapi mencegah sebelum konflik itu pecah,” katanya.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura Delila Giay yang hadir dalam acara penutupan Noken, turut memberikan apresiasi selama tiga tahun program ini berjalan. Ia mengakui, dampak dari pelaksanaan Noken baru dirasakan sebagian kecil daerah, termasuk di Jayapura.

Di Jayapura, baru 3 dari 19 distrik yang menjalankan program Noken. Delila juga mengungkapkan, pihaknya sudah memetakan daerah-daerah lain yang perlu didorong untuk melaksanakan semangat menjaga kedamaian dari Noken ini. “Kami juga tahu, WVI masih akan tetap ada di Papua dengan program lainnya. Ini yang akan kita kolaborasikan sembari nilai-nilai Noken itu kita tetap masukan dalam program yang baru, termasuk dalam bidang perekonomian,” ujarnya.

 

Sumber: Program Kerukunan WVI Berakhir, Komitmen Jaga Kedamaian di Papua Tetap Berlanjut


Artikel Terkait