Program NOKEN Papua Resmi Tutup, Komite Kerukunan Terbentuk di 9 Distrik dan 3 Kabupaten

Program NOKEN Papua Resmi Tutup, Komite Kerukunan Terbentuk di 9 Distrik dan 3 Kabupaten

Program NOKEN Papua Resmi Tutup, Komite Kerukunan Terbentuk di 9 Distrik dan 3 Kabupaten

PROGRAM NOKEN – Para peserta pelatihan mengikuti sesi foto bersama usai penutupan Program NOKEN Papua, Komite Kerukunan Terbentuk di 9 Distrik dan 3 Kabupaten.  

Wahana Visi Indonesia (WVI) secara resmi menutup program “Transformasi Komunitas untuk Perdamaian Papua” yang dikenal dengan nama NOKEN Papua. 

Penutupan program ini dilaksanakan di Hotel Horison Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Sabtu (11/1/2025).

Sejak diluncurkan pada Februari 2022, NOKEN Papua berhasil membentuk komite kerukunan di 9 distrik dan 3 kabupaten di Tanah Papua, termasuk di Kabupaten Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Biak Numfor.

Program ini bertujuan untuk memperkuat kohesi sosial dan pembangunan kerukunan di wilayah tersebut.

NOKEN Papua berfokus pada transformasi hubungan sosial dan peningkatan kapasitas masyarakat sipil untuk mencegah konflik kekerasan, merespons krisis, serta membangun kerukunan. 

Program ini telah memberikan manfaat langsung kepada 4.300 orang yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti pemuda, perempuan, tokoh masyarakat, serta pemerintah lokal di tingkat kabupaten dan distrik.

Sebagai bagian dari program ini, masyarakat dilibatkan dalam pelatihan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. 

Sebanyak 648 pemuda, 432 perempuan, dan 278 tokoh agama, adat, serta pemerintah lokal dilatih menggunakan modul “Membangun Kerukunan”. 

Selain itu, 81 orang dilatih dalam keterampilan multimedia, 602 orang dalam literasi digital, dan 47 orang dilatih sebagai mediator.

Eben Ezer Sembiring, Direktur Program Wahana Visi Indonesia, menjelaskan, “Kerukunan dan kestabilan lingkungan merupakan modal penting bagi anak-anak sebagai generasi penerus. 

“Kami berharap pemerintah dan para pemangku kepentingan di Tanah Papua terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat, terutama untuk anak-anak.” terang Eben Ezer Sembiring. 

Sementara itu, Semuel Siriwa, PJ Bupati Kabupaten Jayapura, menyampaikan, konflik antarkelompok menjadi hal yang tak terhindarkan di tengah keberagaman dan dinamika perubahan masyarakat. 

Dibutuhkan inisiatif dan kesatuan hati dari berbagai pihak untuk mewujudkan Papua sebagai Tanah Damai. 

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan komite kerukunan yang menjadi wakil masyarakat dalam menjaga harmoni antar kelompok,” terangnya. 

Marlince, tokoh perempuan dan anggota komite kerukunan di Jayapura, mengungkapkan, “NOKEN Papua membuat kami mengenali diri sebagai individu yang berdaya dan mampu membawa kerukunan, terlepas dari latar belakang kami. 

“Kami juga diberikan wadah untuk mempromosikan kerukunan, melatih anak-anak muda dalam literasi digital dan multimedia, serta mengembangkan keterampilan ekonomi dan kesetaraan gender,” ujar Marlince. 

Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mo, juga menyampaikan, NOKEN Papua telah memberikan kapasitas bagi mitra-mitra gereja untuk lebih mendalami peran mereka dalam mendampingi masyarakat dan membangun hubungan sosial di sekitar mereka.

" Kami bersyukur bahwa permasalahan yang ada dapat dihadapi dengan pendekatan kerukunan yang lebih sensitif terhadap kebutuhan masyarakat.” pungkasnya. (*) 

 

Sumber: Program NOKEN Papua Resmi Tutup, Komite Kerukunan Terbentuk di 9 Distrik dan 3 Kabupaten - Tribun-papua.com


Related Articles